Kamis, 29 September 2011

Jack The Ripper


oleh Detective Conan Maniak pada 02 Juni 2011 jam 15:55
 Jack the Ripper (Jack sang Pencabik) adalah julukan untuk tokoh misterius yang melakukan serangkaian pembunuhan berantai dan mutilasi di Inggris pada abad 19.
Pada 31 Agustus 1888 lewat tengah malam, di distrik East End di kota London, Inggris yang dikenal dengan nama Whitechapel (daerah lampu merah di London) pernah dihebohkan dengan aksi pembunuhan berantai sadis terhadap sejumlah wanita tuna susila. Identitas pelaku pembunuhan hingga kini tidak berhasil diungkap. Polisi hanya tahu bahwa sang pembunuh menjuluki dirinya "Jack the Ripper".
Jack The Ripper tidak meninggalkan bukti satu pun dalam tindakan kriminalnya, pola pembunuhannya pun tidak diketahui, bahkan bisa dibilang acak. Satu-satunya persamaan antara korban-korbannya ialah bahwa mereka adalah wanita tuna susila.
Jack The Ripper membunuh korban-korbannya tanpa ampun. Setelah memotong leher korbannya, kemudian Jack The Ripper memutilasi mereka. Bagaikan bayangan di malam hari, tidak ada seorangpun yang dapat menguak siapakah Jack The Ripper sebenarnya. Walaupun Jack The Ripper "hanya" beraksi lebih kurang satu tahun, korbannya sangat banyak dan telah menjadi legenda sampai sekarang.
Ada juga dugaan kalau pelaku adalah seorang dokter atau setidaknya orang yang mempunyai latar belakang pendidikan kedokteran spesialisasi di bidang operasi bedah karena sayatan-sayatan di tubuh korbannya sangat rapi yang hanya bisa dilakukan menggunakan alat-alat operasi kedokteran yang membutuhkan keahlian khusus.
Identitas Jack the Ripper sampai hari ini masih merupakan misteri; para spekulan memprediksi bahwa Jack the Ripper telah menyebrangi Laut Atlantik dan bermukim di AS setelah pembunuhan-pembunuhan tersebut.
Jack The Ripper tidak meninggalkan bukti satu pun dalam tindakan kriminalnya, pola pembunuhannya pun tidak diketahui, bahkan bisa dibilang acak. kecuali sebuah pesan yang di tulis dengan kapur pada dinding. Isi pesannya adalah "The Juwes are the men that will not be blamed for nothing." Satu-satunya persamaan antara korban-korbannya ialah mereka berprofesi sebagai Wanita Tuna Susila. Jack membunuh korbannya tanpa ampun dan hanya beraksi kurang dari setahun dan dia pun menjadi legenda pembunuh yang sadis dengan cara mutilasi. Sampai sekarang identitas pelaku (Jack The Ripper) belum dapat terungkap.
Profil Jack The Ripper menurut FBI:
Pada tahun 1988, seratus tahun dari masa kejadian (1888), FBI pernah membeberkan dokumen mengenai profil pembunuh berantai legendaris, Jack The Ripper.Dokumen itu adalah analisa berjumlah tujuh halaman yang mengungkapkan bahwa agen khusus John Dougla, yang memiliki reputasi dalam menjaring pembunuh, memberikan detil mengenai profil fisik dan psikologis mengenani Sang Perobek/The Ripper.Profil itu menggambarkannya sebagai pria yang sederhana, berpakaian rapi, pendiam, suka minum di tempat minum setempat dan tak berkeluarga.Namun FBI menolak memastikan siapa atau nama sang pembunuh.Agen khusus Douglas menulis, "Kami akan mencari seseorang dengan tinggi dan/atau berat badan dibawah atau diatas rata-rata. Yang memiliki masalah dengan berbicara, wajah dengan bekas luka, penyakit fisik, atau cidera.Kami tidak berpikir tersangka sudah berkeluarga. Jika pun ia pernah menikah, kemungkinan dengan seseorang yang lebih tua darinya dan pernikahan itu tidak berlangsung lama.Ia tidak pandai bersosial dan bertemu dengan orang-orang dan mayoritas hubungan seksualnya dengan lawan jenis secara luas adalah dengan prostitut (PSK)."Ia melanjutkan, "Pelaku tidak terlihat tak biasa. Namun, pakaian yang ia kenakan saat melakukan kejahatannya bukanlah pakaian sehari-harinya. Ia tidak ingin para wanita prostitut itu curiga dan menunjukkan bahwa dia punya banyak uang…Ia berasal dari keluarga dimana ia dibesarkan oleh ibu yang mendominasi dan ayah yang lemah dan pasif. Dan tampaknya, ibunya suka mabuk-mabukan dan menikmati berhubungan dengan banyak pria.Sebagai hasilnya, ia tidak mendapatkan perawatan yang konsisten dan kontak dengan sosok teladan dari orang dewasa yang stabil."Douglas mencatat bahwa latarbelakang keluarga yang labil ini menyebabkan tumbuhnya sosok pembunuh di dalam dirinya dari kemarahan pada masa-masa mudanya, menjadikannya tertutup dan menyalurkan kefrustasiannya melalui perbuatan keji dan merusak.Ia menduga bahwa sang pelaku suka menjalani pekerjaan dimana ia bisa sendirian dan menggali khayalan-khayalan mengerikannya bahwa ia adalah seorang tukang daging atau asisten pengelola pemakaman.Sang agen FBI menulis, "Dia mungkin dikenal sebagai orang yang pendiam, penyendiri, pemalu, menarik diri, penurut, dan rapi dalam hal penampilan dan pekerjaan.Dia minum di pub-pub setempat dan setelah beberapa saat minum, dia menjadi lebih rileks dan membuatnya lebih mudah untuk melakukan percakapan. Dia tinggal atau bekerja di area Whitechapel."5 "korban kunci" Jack The RipperMeskipun total ada 11 pembunuhan oleh Jack The Ripper, pembunuhan wanita PSK Mary Ann Nichols, Annie Chapman, Elizabeth Stride, Catherine Eddowes dan Mary Jan Kelly disebut sebagai lima kasus kunci karena sama-sama terjadi di area kecil Whitecpael di London.Selain profil Jack The Ripper, dokumen itu juga termasuk profil para korban, tindak kriminal dan analisa TKP, ciri dan karakter pelaku dan pola kebiasaan sebelum dan setelah serangan.Semua tenggorokan korban dipotong dan beberapa organ dalam diambil termasuk uterus dan jantung.Douglas menjelaskan karakter para korban wanita: "Dalam setiap pembunuhan, sang korban adalah PSK dengan reputasi peminum berat. Kedua komposisi ini menempatkan korban dalam kategori 'resiko tinggi'.Seorang wanita PSK yang mabuk berat berarti mencari masalah. Kami mencurigai bahwa ada banyak contoh yang menunjukkan wanita-wanita ini diserang secara fisik, diperkosa dan dirobek.Korban-korban Jack The Ripper tertarget sebab mereka mudah dijangkau. Jack The Ripper tidak harus memulai kontak. Karena sudah dilakukan sendiri oleh sang PSK. Ini adalah hal yang penting dalam kasus semacam ini."Agen khusus Douglas berkata ia yakin The Ripper minum-minum dulu sebelum melakukan aksinya.Setelah itu dia kembali ke area yang aman untuk membersihkan darah dari tangannya dan noda tanah di pakaiannya.Ia juga tidak percaya bahwa Jack bunuh diri setelah melakukan aksi terakhirnya, tapi hanya sekedar menghentikan kegiatan membunuhnya setelah polisi melakukan sejumlah wawancara yang membuktikan keberadaan The Ripper.Agen khusus Douglas pun meninggalkan laporannya menggantung, tanpa memberikan nama yang spesifik dari sang pembunuh.Website Polisi Metropolitan menyatakan, "Cukup untuk dikatakan tersangka-tersangka utama lebih sedikit dari yang kita percayai dari para penulis.Dan untuk menyusutkannya pada hanya yang disangka paling kuat oleh banyak opsir polisi, kita hanya punya empat tersangka."4 tersangka utama yang diduga sebagai "Jack The Ripper."Mereka adalah Aaron Kosminski, Montague John Druitt, Michael Ostrog dan Dr Francis J. Tumblety.Dokter Ratu Victoria, William Whitey Gull juga dicalonkan sebagai sang pembunuh karena usahanya untuk menutupi skandal sex melibatkan Duke of Clerence (Pangeran Eddy, cucu Ratu Victoria yang menikahi gadis penjaga toko bernama Crook, yang kemudian melahirkan anak yang dititipkan pada Mary Kelly, korban terakhir dari Jack The Ripper).Identitas asli Jack The Ripper masih menjadi misteri.Douglas menambahkan dalam laporannya, "Dia bisa jadi tidak akan gentar atau marah jika dituduh secara langsung atas pembunuhan-pembunuhan itu.Jack The Ripper percaya pembunuhan-pembunuhan itu adalah tindakan yang tepat dan dia hanya mengambil hal-hal yang mudah membusuk - yaitu orang-orang yang seperti sampah (sampah masyarakat).

Description: http://photos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/251036_135101166565249_125034147571951_238477_3025424_a.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar